PENTINGNYA PENDIDIKAN DALAM PENBANGUNAN NASIONAL
Hadirnya Kebangkitan Nasional tidak terlepas dari peranan penjajahan Belanda. Yang telah menguras kekayaan alam di nusantara ini. Kebangkitan Nasional timbul akibat dari adanya pendidikan yang dilakukan pemerintahan penjajah. Ini dilakukan akibat adanya tekanan dari dalam negara Belanda tersebut kelompok Humanisme dan Sosialisme. Pihak tersebut berpendapat sepantasnya berterima kasih kepada rakyat jajahan atas jasanya kepada pemerintahan (politik etis) dicetuskan oleh Van de Bosh. Akan tetapi dibalik politik tersebut masih ada kepentingan pemerintah kolonial, seperti pendidikan. Sebenarnya tujuan untuk menjadikan pegawai rendahan kolonial dan hanya untuk orang-orang tertentu/kalangan atas. Dan ternyata harapan pemerintah kolonial lain dengan kenyataan, kini Indonesia telah merdeka.
Pada masa kini hampir di seluruh dunia telah timbul pemikiran baru terhadap status pendidikan, pengetahuan diterima dan dihayati sebagai kekayaan yang sangat berharga dan benar-benar produktif, sebab pekerjaan produktif pada masa kini adalah pekerjaan yang didasarkan pada akal, bukan pada tangan. Pembentukan orang-orang terdidik karena merupakan pembentukan modal yang paling penting, sebab jumlah, mutu dan terutama pemanfaatnya adalah petunjuk yang paling berarti. Itulah sebabnya hampir di semua negara pada abad ke-20 ini membuat pendidikan sebagai perhatian. Dapat dilihat pada negara kita ini telah diatur tentang APBN dan APBD 30% untuk pendidikan.
Sebab manusia merupakan faktor produksi yang sangat menentukan dalam usaha pembangunan, manusia merupakan agent of development. Karena investasi dalam faktor manusia merupakan suatu keharusan. Mencapai hal itu diperlukan suatu sarana, sarana itu adalah pendidikan. Setiap negara kalau mau maju dan berkembang haruslah membuat supaya pendidikan itu efektif. Pendidikan harus mampu berfungsi mengubah mental yang kolot dan mampu menggalakan inovasi dan mempengaruhi secara kreatif pola dan perilaku masyarakat. Jika suatu bangsa tidak mampu mengembangkan sumber-sumber manusianya, negara itu tidak akan dapat membangun negaranya. Karena itu pengembangan dan pembangunan sumber daya manusia merupakan salah satu syarat penting bagi pembangunan,
Pada negara-negara bekas jajahan, selama dalam belenggu penjajahan hampir semua lapangan kehidupan disesuaikan dengan dan didasarkan pada kepentingan penjajah. Sekolah-sekolah diselenggarakan untuk mempersiapkan penduduk negeri bekerja sebagai juru tulis dan pegawai rendahan. Sesuai dengan keinginan penjajah untuk membuat negara jajahan tetap sebagai penyangga kehidupan dan pembangunan negaranya, maka diusahakan supaya tidak ada keinginan atau dihalangi keinginan untuk merdeka.
Sesudah memperoleh kemerdekaan, pemerintahan negara-negara sedang berkembang ingin memajukan bangsa dan negaranya, termasuk bidang pendidikannya. Namun terbatas karena kemampuan tenaga dan biaya, perhatian utama hanya diberikan pada pembangunan ekonomi. Akibatnya walaupun mereka telah memperoleh kemerdekaan, kurikulum, dan sistem pendidikan yang lama masih tetap berlangsung, maksimal hanya ada perubahan kecil.
Pada sekarang pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara belumlah tercapai. Masih banyak anak-anak yang belum mendapat pendidikan dasar, banyak hal yang mendukung masalah ini. Mulai dari masalah ekonomi sampai soal kesadaran tentang pentingnya pendidikan. Mahal biaya pendidikan menjadikan orang-orang yang tidak mampu tidak bisa sekolah. Mahal biaya dapat diatasi dengan diadakan pendidikan gratis yang telah ditetapkan dibeberapa kabupaten.
Meskipun ada sisi positif dan negatifnya dengan diadakan pendidikan gratis ini. Sisi positif yang orang-orang kelas menengah kebawah bisa ikut sekolah sampai tingkat atas. Sisi negatif dari pendidikan gratis ini anak-anak sekolah dengan mudahnya bolos dalam belajar dengan keluyuran dijalan raya. Setiap kebijakan itu harus ada mengatur agar dapat berjalan sesuai rencana.
Lain lagi dengan kesadaran akan pentingnya pendidikan, pada daerah tertentu misalnya di daerah pinggiran pantai atau pegunungan. Para orang tua lebih suka anaknya bekerja membantu mereka, karena hasilnya akan langsung didapat secara nyata. Sedangkan kalau sekolah hanya mengeluarkan biaya dan memakan waktu lama untuk memperoleh hasilnya. Hanya orang-orang tua yang mengerti akan penting pendidikan dengan senang hati menyuruh anaknya sekolah.
Pada masalah ini guru harus berperan aktif dalam menyadarkan masyarakat yang belum mengerti akan pentingnya pendidikan. Pendidikan adalah untuk masa depan dalam menbangun negara dan mencapai tujuan yang diinginkan oleh para perintis kemerdekaan, yaitu untuk mencapai kesejahteraan seluruh masyarakat dan rakyat Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar